Minggu, 07 Oktober 2018

Mengenal Setia Hati, Aliran Pencak Silat yang Paling Disegani di Indonesia

Berbicara tentang seni bela diri, Indonesia mungkin bisa dikatakan sebagai gudang. Alasannya tak lain karena di sini kita bisa menemukan begitu banyak seni olah tubuh ini. Mulai dari yang dari luar macam Karate, Judo, dan lain sebagainya, sampai versi lokal seperti pencak silat dan lain sebagainya. Uniknya, masing-masing seni bela diri ini memiliki ciri khas tersendiri meskipun beberapa mungkin mempunyai kesamaan.
Tentang aliran silat, di Indonesia ini ada beberapa macam dari itu yang sudah punya nama bahkan di dunia. Salah satunya bernama Setia Hati atau lengkapnya Persaudaraan Setia Hati Terate. Aliran silat ini diketahui sudah ada sejak dulu sekali dan berkembang menjadi salah satu jenis bela diri paling populer. Di Indonesia namanya cukup fenomenal dan sering disebut sebagai aliran silat paling disegani.
 Uniknya Setia Hati sendiri tak hanya tentang gerakan-gerakan atau jurus khas mereka, tapi juga pelajaran tentang kejiwaan. Berikut beberapa fakta dari aliran silat paling terkenal di Indonesia ini.

Sejarah awal berdirinya pencak silat Setia Hati

Pencak silat Setia Hati didirikan oleh Ki Ngabehi Soeromihardjo (Eyang Suro) pada tahun 1903 di Kampoeng Tambak Gringsing, Surabaya. Sebelumnya aliran pencak silat ini bernama aliran  Djojo Gendilo Tjipto Muljo. Kemudian Eyang Suro mendirikan perguruan silat bernama Persaudaraan Setia Hati di Desa Winongo, Madiun pada tahun 1917.
 
 Pada mulanya, perguruan pencak silat Setia Hati memang hanya di Madiun yang berlokasi di Jalan Gajah Mada No 41. Orang-orang mengenalnya dengan sebutan SH Panti. Kediaman milik Eyang Suro inilah yang dijadikan sebagai tempat pendidikan pencak silat Setia Hati. Di tahun 1922, sang pahlawan perintis kemerdekaan pada masa 1883 – 1952 yakni Ki Hadjar Hardjo Utomo mengembangkan ilmu pencak silat Setia Hati dengan nama Pencak Silat Club (P.S.C) yang kemudian berganti dengan nama Setia Hati Muda (S.H.M) atas izin Eyang Suro. Pada tahun 1948, organisasi pencak silat ini resmi dinamakan dengan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)

Ajaran yang dilakukan dalam pencak silat Setia Hati

Kombinasi antara ajaran spiritual (ilmu kebatinan) dengan gerakan pencak silat adalah yang digunakan sebagai dasar dari ilmu pencak silat Setia Hati. Pada zaman modern, ilmu ini dikembangkan oleh Mas Irsyad yang merupakan tokoh penting dalam Pencak Silat Setia Hati Terate (PSHT).

Selasa, 07 Agustus 2018

Buku sumber ilmu

 

Buku

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jump to navigationJump to search

Buku di sebuah perpustakaan.
Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman.
Seiring dengan perkembangan dalam bidang dunia informatika, kini dikenal pula istilah e-book atau buku-e (buku elektronik), yang mengandalkan perangkat seperti komputer mejakomputer jinjingkomputer tablettelepon seluler dan lainnya, serta menggunakan perangkat lunak tertentu untuk membacanya.
Dalam bahasa Indonesia terdapat kata kitab yang diserap dari bahasa Arab (كتاب), yang memiliki arti buku. Kemudian pada penggunaan kata tersebut, kata kitab ditujukan hanya kepada sebuah teks atau tulisan yang dijilid menjadi satu. Biasanya kitab merujuk kepada jenis tulisan kuno yang mempunyai ketetapan hukum, atau dengan kata lain merupakan undang-undang yang mengatur. Istilah kitab biasanya digunakan untuk menyebut karya sastra para pujangga pada masa lampau yang dapat dijadikan sebagai bukti sejarah untuk mengungkapkan suatu peristiwa masa lampau seperti halnya kitab suci. Kerajaan-kerajaan di Nusantara pada masa lampau memberi kedudukan yang penting bagi para pujangga untuk menceritakan kehidupan dan kekuasaan raja-raja pada waktu itu untuk diriwayatkan dengan cara ditulis.

Mengenal Setia Hati, Aliran Pencak Silat yang Paling Disegani di Indonesia Berbicara tentang seni bela diri, Indonesia mungkin bisa di...